16.8.15

>> MUSEUM DIRGANTARA MANDALA JOGJAKARTA MENYIMPAN SEJARAH TNI ANGKATAN UDARA



Museum Pusat TNI AU "Dirgantara Mandala" adalah museum yang digagas oleh TNI Angkatan Udara untuk mengabadikan peristiwa bersejarah dalam lingkungan TNI AU, bermarkas di kompleks Pangkalan Udara Adi Sutjipto, Yogyakarta. Museum ini sebelumnya berada berada di Jalan Tanah Abang Bukit, Jakarta dan diresmikan pada 4 April 1969 oleh Panglima AU Laksamana Roesmin Noerjadin lalu dipindahkan ke Yogyakarta pada 29 Juli 1978.

Beberapa pesawat yang memiliki nilai sejarah tinggi antara lain replika pesawat Dakota VT-CLA milik perusahaan penerbangan India yang ditembak jatuh oleh Belanda di Ngoto saat hendak mendarat di Maguwo, pesawat Guntei bersayap ganda bekas tentara Jepang yang digunakan untuk melakukan pengeboman pertama dalam sejarah TNI AU, serta koleksi pesawat Mustang yang digunakan untuk menggempur Permesta.

Selain koleksi pesawat, di museum yang gedungnya dibagi menjadi 6 ruang ini pengunjung juga bisa menyaksikan koleksi lainnya. Di tempat ini terdapat koleksi foto, lukisan, tanda kehormatan, pakaian dinas, buku, senjata api, senjata tajam, mesim pesawat, radar, bom atau roket, parasut, hingga diorama yang disusun berdasarkan kronologi peristiwa. Salah satu koleksi menarik adalah diorama Satelit Palapa dan pesawat ruang angkasa Challenger yang mengorbitkan pesawat tersebut.



Rudal SA 75 milik Museum Pusat TNI AU Dirgantara mandala

Hal yang menyenangkan lainnya saat mengunjung Museum Dirgantara selain menyaksikan aneka koleksinya yang menarik, wisatawan juga bisa naik ke beberapa pesawat yang memang diijinkan untuk dinaiki. Bahkan wisatawan juga bisa menyewa pakaian pilot dan bergaya di dalam pesawat laksana pilot sungguhan. Di museum ini juga terdapat wahana simulasi menerbangkan pesawat.

Koleksi museum
Museum ini menyimpan sejumlah foto tokoh-tokoh sejarah serta diorama peristiwa sejarah Angkatan Udara Indonesia. Sejumlah pesawat tempur dan replikanya juga terdapat di museum ini yang kebanyakan berasal dari masa Perang Dunia II dan perjuangan kemerdekaan, diantaranya:

Pesawat Ki-43 buatan Jepang
Pesawat PBY-5A (Catalina).
Replika pesawat WEL-I RI-X (pesawat pertama hasil produksi Indonesia)
Pesawat A6M5 Zero Sen buatan Jepang.
Pesawat pembom B-25 Mitchell, B-26 Invader, TU-16 Badger.
Helikopter 360 buatan AS.
Pesawat P-51 Mustang buatan AS.
Pesawat KY51 Cureng buatan Jepang.
Replika pesawat Glider Kampret buatan Indonesia.
Pesawat TS-8 Dies buatan AS.
Pesawat Mig-15,17 dan 21 buatan Russia.
Rudal SA-75




Pesawat Nakajima Ki-43 Oscar milik AURI di Museum Dirgantara Mandala

Museum Pusat TNI-AU Dirgantara Mandala baru-baru ini mendapat tambahan koleksi berupa Prototype Bom sejumlah 9 buah buatan Dislitbangau yang bekerjasama dengan PT. Pindad dan PT. Sari Bahari. Bom-bom tersebut merupakan bom latih (BLA/BLP) dan bom tajam (BT) yang memiliki daya ledak tinggi (high explosive), sebagai senjata Pesawat Sukhoi, F-16, F-5, Sky Hawk, Super Tucano dll.

Museum Dirgantara Mandala buka pada hari Senin – Minggu dari pukul 08.30 – 15.00 WIB. Tiket perorangan sebesar Rp 3.000, jika rombongan (30 orang ke atas) Rp 2.000. Berhubung lokasinya di kompleks TNI AU, maka setiap wisatawan yang berkunjung wajib membawa identitas diri yang masih berlaku dan lapor kepada petugas jaga. Bagi rombongan yang ingin berkunjung ke museum ini bisa menghubungi pengelola museum di nomor 0274 - 484453.